Jumat, 17 Maret 2023

PLAT BORDES

   Apakah kamu tahu tangga di jembatan penyeberangan orang yang biasa kita lewati terbuat dari besi jenis apa?



Source : Google image

Tentu tangga tersebut terbuat dari Plat besi, Plat merupakan sebuah material konstruksi yang berbentuk lembaran, pipih, dengan ukuran dan tekstur tertentu. Plat ini juga kerap memiliki fungsi yang berbeda-beda, tergantung pada bahan pembuatannya ada HRC atau Hot Rolled Coil, CRC atau Cold Rolled Coil, galvanis, galvanil, ataupun galvalum. Nah tangga penyebrangan atau biasa disebut PJU ini terbuat dari Plat Besi Bordes lohh, Plat Bordes adalah plat besi yang memiliki motif timbul yang biasanya disebut dengan motif cakar ayam. Kegunaan motif timbul pada plat tersebut adalah untuk memperbesar gesekan sehingga permukaan plat tidak licin dan mengurangi resiko tergelincir. Cocok bukan bila plat bordes digunakan sebagai tangga penyeberangan yang terletak di luar ruangan dan yang pasti tidak luput dari terpaan air hujan.

Apakah kamu tahu bahwa ternyata Plat Bordes memiliki ukuran berbeda-beda? Bisa disesuaikan dengan kebutuhan konstruksi lo. Ukuran Panjang x Lebar plat bordes yang sesuai SNI adalah 4ft x 8ft atau setara 121 x 244 dalam centimeter umumnya panjangnya dapat di pesan sesuai kebutuhan dari mulai 1 Meter hingga 6 Meter, plat bordes di Indonesia sendiri dijual dengan ketebalan antara 0.7mm hingga 9mm. Beratnya pun mengikuti ukuran dari plat tersebut ya..

Perlu kamu tahu  bahwa motif yang timbul pada plat bordes berbeda-beda lo, ini merupakan salah satunya, biasanya disebut dengan plat dengan motif 4 kembangan. Biasanya orang menyebutnya Plat Kembangan.


Source : Google image

Plat kembang ini lebih dipilih untuk desain interior, misalnya seperti keperluan lantai pijakan di mobil-mobil angkutan umum, hingga ada juga yang menjadikannya sebagai mix and match pada variasi dinding dan juga plafon pada bangunan. Jenis ini juga kerap ditemukan penggunaannya pada interior dapur dan kamar mandi dengan tema desain industrial. Namun walaupun berbeda, sebenarnya tujuan penggunaannya tetap sama, yaitu untuk menghindari kemungkinan terpeleset karena permukaan yang licin.
               Sedangkan motif Plat Bordes yang umum adalah motif X seperti garis horizontal dan vertikal yang saling bertemu, motif ini menjadi ciri khas dari plat bordes. Ketebalan yang sering digunakan sebagai alas JPU berkisar antara 2,3-3,0 mm, tetapi juga bisa melakukan pemesanan ukuran sesuai kebutuhan konstruksi, meskipun pasti ada tambahan biaya untuk custom ukuran yang tidak sesuai pasar biasanya ya.. biaya tersebut contohnya meliputi pemotongan bila ingin plat bordes dengan ukuran sesuai kebutuhan.


Source : Google image

Pengukuran plat bordes ini dilihat dari ketebalan sisi polosnya dan ketebalan sisi kembangnya, alat yang digunakan untuk mengukur ketebalan yaitu micrometer sekrup dan pengukuran lainnya yaitu lebar plat dan panjangnya, alat ukur yang digunakan untuk mengukur meteran rol/ meteran bangunan.
Nah.. sekarang udah mengenal salah satu produk plat besi kan, see u in another tulisanku ya semoga menambah wawasan teman-teman semua.





Kamis, 16 Maret 2023

Retensi Energi

Retensi Energi

Menurut Haryati dkk (2011) retensi energi adalah besarnya energi pakan yang dikonsumsi ikan yang dapat disimpan dalam tubuh. Sukmaningrum dkk (2014) menyatakan energi dalam pakan secara fisiologis digunakan untuk pemeliharaan dan metabolisme, apabila terdapat sisa akan dideposisi sebagai jaringan tubuh dalam proses pertumbuhan dan untuk sintesa produk reproduksi. Kalori bisa juga diartikan sebagai satuan unit yang digunakan untuk mengukur nilai tenaga atau energi, kandungan kalori di dalam suatu makanan bergantung pada kandungan karbohidrat, protein, dan lemak pada makanan itu sendiri (Lestari et al.,2016). 

Sebagaimana halnya pada hewan-hewan lain yang bersifat heterotrof, ikan membutuhkan energi baik untuk proses perawatan tubuh (maintenance), maupun untuk aktivitas fisik, tumbuh , dan bereproduksi. Energi yang dibutuhkan untuk kegiatan-kegiatan tersebut beasal dari makanan yang dikonsumsi. Adanya fluktuasi dalam ketersediaan makanan, kondisi perairan (suhu, salinitas, dan oksigen terlarut(DO) ) dan kondisi ikan berpengaruh terhadapbesarnya energi yang dikonsumsi oleh seekor ikan. Sehingga energi yang dikonsumsi tersebut dapat lebih besar atau lebih kecl daripada energi yang dibelanjakan, hal ini mengakibatkan terjadinya peningkatan atau penurunan energi tubuh (Putra, 2015). 

Penggunaan energi pada ikan dipengaruhi oleh jumlah pakan yang dikonsumsi. Energi diperoleh dari perombakan ikatan kimia melalui proses reaksi oksidasi terhadap komponen pakan, yaitu protein, lemak dan karbohidrat menjadi senyawa yang lebih sederhana (asam amino, asam lemak dan glukosa) sehingga dapat diserap oleh tubuh untuk digunakan atau disimpan (Afrianto dan Liviawaty, 2005). Menurut Webster dan Lim (2002), metabolisme adalah perubahan atau semua transformasi kimiawi dan energi yang terjadi di dalam tubuh. Metabolisme adalah semua reaksi kimia yang terjadi di dalam tubuh makhluk hidup, terdiri atas anabolisme dan katabolisme. Anabolisme adalah proses sintesis senyawa kimia kecil menjadi besar menjadi molekul yang lebih besar, misalnya asam amino menjadi protein, sedangkan Katabolisme adalah proses penguraian molekul besar menjadi molekul kecil, misalnya glikogen menjadi glukosa. Selain itu, proses anabolisme adalah suatu proses yang membutuhkan energi, sedangkan katabolisme melepaskan energi. Meskipun anabolisme dan katabolisme saling bertentangan, namun keduanya tidak dapat dipisahkan karena seringkali hasil dari anabolisme merupakan senyawa pemula untuk proses katabolisme (Putra, 2015).


Source : idschool.net

Daftar Pustaka

Afrianto, E., dan E. Liviawaty. 2005. Pakan Ikan. Kanisius : Yogyakarta. Hal 9-77.

Haryati, Zainuddin dan D. S. Putri. 2011. Pengaruh Tingkat Subtitusi Tepung Ikan Dengan tepung Maggot Terhadap Komposisi Kimia Pakan dan Tubuh Ikan bandeng (Chanos chanos Forsskal). Laboratorium Bioteknologi LIPI. Bogor. 14 hal.

Putra, A. N. 2015. Laju Metabolisme Pada Ikan Nila Berdasarkan Pengukuran Tingkat Konsumsi Oksigen. Jurnal Perikanan dan Kelautan. 5 (1): 13-18.

Sukmaningrum, S., N. Setyaningrum, A.E. Pulungsari. 2014. Retensi Protein dan Retensi Energi Ikan Cupang Plakat yang Mengalami Pemuasaan. Fakultas Biologi, Universitas Jendral Soedirman. Purwokerto.

Webster, C. D., and C.E. Lim. 2002. Nutrient Requirements and Feeding of Finfish for Aquaculture. CABI Publishing, New York.